"WAWASAN NUSANTARA"
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Bangsa
indonesia memiliki wawasan nasional yang biasa disebut dengan wawasan
nusantara.
Perumusan wawasan nasional bangsa
Indonesia yang selanjtnya disebut wawasan nusantara itu merupakan salah satu
konsepsi politik dalam ketatanegaraan Republik Indonesia. Sebagai wawasan nasional
dari bangsa Indonesia maka wilayah Indonesiayang terdiri dari daratan, laut dan
udara diatasnya dipandang sebagai ruang hidup (lebensraum) yang satu atau utuh.
B.
Rumusan masalah
1. Apa pengertian wawasan nusantara?
2. Apa saja fungsi dan tujuan wawasan
nusantara?
3. Apa
saja aspek yang melatar belakangi adanya wawasan nusantara?
4. Bagaimana
kedudukan wawasan nusantara?
5. Apa
sajakah asas wawasan nusantara?
6. Bagaimana
hakikat wawasan nusantara?
7. Apa
sajakah dasar hukum wawasan nusantara?
C.
Tujuan
penyusunan makalah
1. Untuk
mengetahui pengertian,fungsi, dan tujuan wawasan nusantara
2. Mengetahui
aspek yang melatar belakangai wawasan nusantara
3. Mengetahui
kedudukan, asas-asas, hakikat, dan dasr hukum wawasan nusantara.
BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN WAWASAN NUSANTARA
Wawasan
nusantara berasal dari dua kata yaitu “wawasan” dan “nusantara. Secara harfiah
kata wawasan berarti pandangan, penglihatan, tinjauan atau tanggap inderawi.
Sementara itu, kata nusantara merupakan suatu kesatuan wilayah perairan dan
gugusan pulau-pulau Indonesia yang terletak dinatara Samudera Pasifik dan
Samudera Indonesia serta antara Benua Asia dan Australia.
Demikian
wawasan nusantara bisa diartikan sebagai cara pandang bangsa Indonesia tentang
diri dan lingkungannya sesuai dengan ide nasional yang dilandasi Pancasila dan
UUD 1945.Yang merupakan hasil aspirasi bangsa Indonesia yang merdeka,
bermartabat, dan berdaulat serta tetap menjiwai tata hidup dan tindakan
kebijaksanaannya dalam mencapai tujuan nasional.
HAKEKAT WAWASAN NUSANTARA
Pada
hakekatnya wawasan nusantara adalah cara pendang yang utuh serta menyeluruh
dalam lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional yang tanpa menghilangkan
kepentingan kelompok, individu, dan daerah.
Wawasan
nusantara hakekatnya juga merupakan dasar pengetahuan suatu bangsa untuk hidup
di suatu negara agar tetap tercapai tujuan nasional dan tetap mengedepankan
nilai persatuan. Oleh sebab itu setiap warga Indonesia harusnya mempunyai
pengetahuan tentang bangsa dan negaranya sebagai suatu subtansi kehidupan
berbangsa dan bernegara.
LATAR BELAKANG WAWASAN NUSANTARA
Kemunculan
konsep dan pemikiran wawasan nusantara disebabkan banyak hal diantaranya adalah
geografis, geopolitik, geostrategi, historis dan yuridis formal. Jadi, wawasan
nusantara bukan muncul begitu saja sejak setelah Indonesia merdeka karena
memang konsep dan pemikiran ini sudah dirancang sedemikian rupa untuk memberi
pengertian bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.
Secara
geografis Indonesia merupakan negara yang besar, dimana memiliki sekitar 17.000
pulau baik kecil maupun besar. Pulau yang begitu banyaknya ada yang dihuni oleh
penduduk dan ada pula yang tidak dihuni penduduk. Penduduk Indonesia juga
memiliki keragaman suku bangsa yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dari
Sabang sampai Merauke.
Penduduk
Indonesia yang begitu banyaknya akan membawa dampak baik bagi negara Indonesia
dengan pembinaan dan pengembangan yang baik dan strategis. Keterjaminan akan pendidikan
dan kesehatan menjadi kunci sukses dalam pengembangan sumber daya manusia yang
baik. Dengan demikian sumber daya manusia yang dimiliki kemudian bisa memberi
manfaat bagi perkembangan dan kemajuan bangsa dan negara Indonesia.
Selain
itu juga Indonesia mempunyai kekayaan alam yang begitu banyak dan melimpah
seperti tambang, perkebunan, tanah pertanian, dan masih banyak lagi. Itu semua
tersebar di seluruh wilayah Indonesia yang sangat bermanfaat untuk kehidupan
warga dan negara Indonesia.Kekayaan alam Indonesia yang lainnya adalah flora
dan fauna yang tersebar di seluruh pulau di Indonesia. beberapa flora dan fauna
tersebut ada yang bersifat endemik, sehingga hanya ada dan hidup di suatu
tempat saja di Indonesia. Oleh sebab itu, ada flora dan fauna yang
keberadaannya dilindungi oleh pemerintah agar tidak punah karena jumlahnya yang
terbatas, bahkan semakin sedikit.
Demikian
Indonesia sebenarnya bukan hanya tentang kekayaan alam dan manusia saja namun
juga kedaulatan dan keutuhan bangsa. Oleh sebab itu bangsa Indonesia harus
tetap menjaga persatuan dan kesatuan.
Berdasarkan
aspek historis wawasan nusantara masih berkaitan dengan pengalaman sejarah
Indonesia sejak masa kerajaan hingga kemerdekaan. Mengingat dulu ada banyak
kerajaan yang berdiri di wilayah Indonesia, seperti Kerajaan Majapahit.
Dari
kerajaan Majapahit ini muncul nama nusantara yang mencakup seluruh wilayah yang
Indonesia sekarang dan sekitarnya termasuk Malaysia dan Singapura yang menjadi
wilayah kekuasaan Majapahit. Kemudian nama nusantara ini menjadi suatu konsep
kewilayahaan hingga sekarang meskipun kini cakupannya sudah berbeda lagi.
Sejak
saat itu nilai-nilai persatuan mulai muncul hingga kemudian masa kolonialisme
itu membuat rasa persatuan dan kesatuan menjadi lebih erat. Bukan hanya terjadi
di kalangan tertentu saja namun juga berbagai kelompok, suku, dan semua lapisan
masyarakat Indonesia. Penguatan nilai persatuan bertujuan untuk melawan
kolonialisme bangsa Eropa yang ada di beberapa wilayah di Indonesia.
Hingga
akhirnya bangsa Indonesia bisa meraih kemerdekaan setelah sekian lama menjadi
objek kolonialisme. Hal itu kemudian patut untuk dijadikan sebagai pembelajaran
dalam memperkuat persatuan baik antar suku bangsa Indonesia maupun kedaulatan
wilayah Indonesia.
KONSEP WAWASAN NUSANTARA
Wawasan
nusantara mempunyai beberapa kosep dasar untuk sebagai suatu cara pandang warga
Indonesia dalam berbangsa dan bernegara diantaranya adalah:
1.
KONSEP PERSATUAN DAN KESATUAN
Konsep
ini mengandung makna bahwa adanya wawasan nusantara bertujuan untuk memperkuat
nilai persatuan dan kesatuan antar suku banga di Indonesia. Warga Indonesia
tidak perlu mempermasalahkan perbedaan daerah, bahasa, dan suku untuk menjaga
persatuan Indonesia juga demi mencapai tujuan nasional.
2.
KONSEP KEBANGSAAN
Konsep
ini mengandung makna bahwa negara ini terdiri dari berbagai komponen banga atau
suku. Terbentuknya negara kesatuan Indonesia ini juga karena adanya kehendak
serta perjuangan dari berbagai komponen warga Indonesia. Oleh sebab itu kita
perlu untuk mengetahui tentang hal itu serta berusaha untuk menjaga persatuan
bangsa dengan meningkatkan nilai persatuan melalui wawasan nusantara.
3.
KONSEP BHINEKA TUNGGAL IKA
Bhineka
Tunggal Ika mengandung makna bahwa Indonesia mempunyai beragam budaya dan
masyarakat dengan latar belakang yang berbeda-beda. Semboyan tersebut bukan
hanya sebuah kata yang mudah dan ringan diucapkan namun pada dasarnya harus
diwujudkan dengan baik.
4.
KONSEP NEGARA KEPULAUAN
Indonesia
merupakan negara kepulauan, dimana konsepnya adalah lautan yang ditaburi oleh
pulau-pulau. Lautan pada dasarnya bisa dijadikan sebagai media persatuan.
Pengetahuan tentang Indonesia sebagai negara kepulauan dan maritim menjadi
pembelajaran setiap warga Indonesia.
5.
KONSEP GEOPOLITIK
Geopolitik
mengandung makna mengajak seluruh komponen warga Indonesia untuk memiliki
pengetahuan dan persepsi tentang letak geografis Indonesia yang strategis.
Letaknya yang strategis membuat Indonesia mendapat keuntungan dan beberapa
ancaman dari luar. Oleh sebab itu semua komponen warga Indonesia harusnya
mempunyai rasa persatuan untuk menjaga keutuhan wilayah Indonesia.
ASAS WAWASAN NUSANTARA
Asas
wawasan nusantara merupakan suatu hal dasar yang harus ditaati, dipatuhi,
diperlihara, serta diciptakan agar bisa mewujudkan bentuk ketaatan dalam
komponen bangsa Indonesia berdasarkan suku maupun golongan yang bisa
menciptakan suatu kesepakatan bersama. Berikut adalah asas wawasan nusantara:
1.
KEPENTINGAN YANG SAMA
Penyelenggaraan
wawasan nusantara harus didasari dengan rasa kepentingan yang sama untuk
mencapai tujuan dan cita-cita nasional.
2.
KEADILAN
Untuk
mewujudkan tujuan dan cita-cita nasional tidak boleh merugikan pihak tertentu
maupun mengutamakan kepentingan kelompok atau golongan sendiri. Seperti halnya
itu harus tercermin ketika kita melakukan pergaulan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
3.
KEJUJURAN
Dalam
menjalankan wawasan nusantara harus didasari sifat dan sikap yang jujur.
Artinya untuk mencapai suatu tujuan nasional semua komponen bangsa Indonesia
harus berani berpikir, berkata, dan bertindak sesuai dengan kenyataan yang ada
serta sesuai dengan ketentuan yang benar adanya.
4.
SOLIDARITAS
Rasa
setia kawan atau solidaritas bisa menjadi kekuatan tersendiri untuk mewujudkan
tujuan dan cita-cita nasional. Seperti halnya rela berkorban dan saling memberi
antar sesama menjadi contoh sikap solidaritas dalam hidup bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
5.
KERJASAMA
Asas
ini sangat penting untuk menjalankan wawasan nusantara sehingga bisa mewujudkan
tujuan bersama dan cita-cita nasional. Sebab kebersamaan dan gotong royong ini
akan memudahkan serta meringankan suatu pekerjaan termasuk dalam menghadapi
tantangan terhadap implementasi wawasan nusantara.
6.
KESETIAAN
Asas
ini sangat penting ketika kita sudah membuat kesepakatan bersama untuk mencapai
tujuan nasional yang menjadi dasar untuk memenuhi kesepakatan tersebut dengan
berbagai usaha.
UNSUR
DASAR WAWASAN NUSANTARA
Sebagai
cara pandang bangsa Indonesia, wawasan nusantara mempunyai beberapa unsur dasar
yaitu wadah, isi, dan perlakuan.
1.
WADAH
Wawasan
nusantara menjadi wadah kehidupan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara yang
meliputi semua wilayah Indonesia yang mempunyai kekayaan alam serta penduduk
yang beragam. Indonesia sebagai negara mempunyai lembaga dan organisasi
kenegaraan yang menjadi wadah warga untuk bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
2.
ISI
Wawasan
nusantara merupakan menjadi aspirasi bagi bangsa Indonesia serta merupakan
cita-cita juga tujuan nasional suatu bangsa dan negara sesuai dengan
Undang-Undang Dasar 1945. Untuk mencapai cita-cita dan tujuan tersebut bangsa
Indonesia harus mampu menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia di tengah
keragaman budaya, sosial, politik, dan ekonomi hingga hankam.
Demikian
unsur wawasan nuasantara yang itu berupa isi aspirasi bangsa untuk mencapai
tujuan nasional.
3.
TINGKAH LAKU
Kedua
unsur wawasan nusantara di atas kemudian digabungkan menjadi suatu tingkah laku
untuk mewujudkan cita-cita serta tujuan nasional. Secara umum tingkah laku
dalam wawasan nusantara terdiri dari dua hal yaitu laku batiniyah dan laku
lahiriyah.
Laku
batiniyah merupakan cerminan jiwa, semangat, serta mentalitas yang baik dari
suatu bangsa untuk mencapai tujuan dan cita-cita. Sementara itu, laku lahiriyah
merupakan cerminan tindakan, perilaku, serta perbuatan suatu bangsa untuk
mencapai cita-cita dan tujuan tertentu. Demikian, kedua laku tersebut harus
bisa berjalan dengan baik secara bersama-sama agar tercipta keseimbangan dalam
pengamalan wawasan nusantara.
IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA
Penerapan
wawasan nusantara harus tercermin dalam pola pikir, bersikap, hingga perbuatan.
Pada dasarnya penerapan wawasan nusantara bisa lakukan dalam berbagai kehidupan
bermasyarakat dan bernegara baik di bidang sosial, budaya, politik, maupun
ekonomi.
1.
BIDANG SOSIAL BUDAYA
Yaitu
menciptakan laku batiniyah maupun lahiriyah dalam menghadapi keragaman sosial
masyarakat dan kebudayaan Indonesia. Sikap hormat dan saling menghargai setiap
perbedaan yang ada merupakan implementasi wawasan nusantara. Sebab keragaman
dan perbedaan di Indonesia tidak bisa dipungkiri oleh masyarakat.
2.
BIDANG POLITIK
Yaitu
menciptakan iklim perpolitikan Indonesia yang dingin dan bermartabat
sebagaimana yang telah tertera dalam Undang-Undang tentang pemilu dan penyelenggaraan
kenegaraan lainnya. Selain itu juga harus mampu menciptakan pemerintahan yang
kuat, bersih, dan dapat dipercaya serta tetap mengedepankan kepentingan bangsa
dan negera.
3.
BIDANG EKONOMI
Yaitu
senantiasa warga Indonesia berusaha memanfaatkan kekayaan alam yang dimiliki
dengan sebaik mungkin serta tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Kekayaan alam serta letak geografis Indonesia yang strategis bisa dimanfaatkan
dengan maksimal untuk kebutuhan perekonomian negara maupun masyarakat.
4.
BIDANG KEAMANAN DAN KETAHANAN NASIONAL
Yaitu
senantiasa menumbuhkan rasa cinta tanah air serta membentuk sikap rela membela
tanah air. Hal ini khususnya harus ditanamkan bagi warga Indonesia yang berada
di perbatasan mengingat keamanan di sana tidak cukup terjamin.
FUNGSI WAWASAN NUSANTARA
Wawasan
nusantara mempunyai beberapa fungsi dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, maupun bernegara. Diantaranya adalah fungsi pedoman, motivasi,
rambu-rambu dalam mengambil kebijakan, keputusan, tindakan hingga perbuatan.
wawasan
nusantara merupakan pedoman bagi bangsa Indonesia dalam menjalankan kehidupan
berbangsa dan bernegara. Sebab dengan mengetahui banyak tentang kebangsaan dan
kenegaraan Indonesia ini bisa membuat warga Indonesia mengerti tentang keragaman
bangsa, kekayaan, dan sejarah panjang Indonesia yang bisa menjadi pembelajaran
di kemudian hari.
Wawasan
nusantara mempunyai fungsi sebagai motivasi atau dorongan bagi bangsa Indonesia
untuk tetap mempunyai rasa nasionalisme yang tinggi mengingat perjuangan para
pahlawan dan pendiri bangsa dulu yang berjuang demi kemerdekaan serta kesatuan
bangsa Indonesia.
Selain
itu juga sebagai motivasi bagi generasi bangsa untuk terus berkaryadan
berinovasi dengan memanfaatkan peluang dan sumber daya alam yang begitu
melimpah dengan sebaik mungkin. Hal itu pastinya juga harus didasari dengan
batasan tertentu serta tetap mengutamakan kebutuhan dan kepentingan bangsa dan
negara.
Wawasan
nusantara berfungsi sebagai rambu-rambu dalam mengambil kebijakan, keputusan,
serta tindakan karena memang sejarah panjang menuju Indonesia yang merdeka dan
bersatu terdapat banyak sekali hal dan kejadian yang bisa menjadi pembelajaran
bangsa Indonesia.
Demikian
pula dengan kondisi geografis yang strategis ini bisa menjadi acuan dalam merencanakan
suatu strategi politik dan geostrategi. Mengingat kondisi geografis yang
strategis tidak serta merta membawa keuntungan salalu bagi negara Indonesia
karena juga ada beberapa hal yang bisa menjadi ancaman bagi kedaulatan wilayah
Indonesia khususnya dari luar.
BENTUK PENERAPAN WAWASAN NUSANTARA
DI INDONESIA
Wawasan
nusantara sebagai cara pandang bangsa Indonesia dengan melihat dari berbagai
aspek seperti sosial, ekonomi, poltik, budaya, hingga pertahanan dan keamanan
merupakan dasar bagi bangsa Indonesia untuk menyelesaikan beberapa masalah yang
terjadi di Indonesia. Selain itu juga untuk mengantisipasi ancaman yang muncul
dari dalam maupun luar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Setelah
Indonesia merdeka sebagai bangsa dan negera wawasan nusantara ini sudah
diterapkan dalam berbagai bentuk. Bentuk yang paling nyata dan penting adalah
di bidang politik kewilayahan.
Pada
forum Internasional kawasan laut Indonesia memperoleh pengakuan mengenai
intergasi teriterial yang sering disebut dengan Laut Nusantara. Sebelumnya
kawasan laut nusantara tersebut sering dianggap sebagai kawasan laut bebas yang
bisa dilalui serta diambil kekayaannya oleh negara lain dengan begitu saja.
Selain
itu juga adanya konsep landasan kontinental Indonesia dan Zona Ekslusif
Indonesia (ZEE) yang membawa banyak keuntungan bagi Indonesia khususnya di
bidang ekonomi.
Dengan
demikian, Indonesia bisa memanfaatkan kekayaan alam yang lautan Indonesia
dengan baik dan maksimal. Adanya landasan kontinental juga menjadikan luas wilayah
Indonesia menjadi bertambah.
Pertambahan
luas wilayah Indonesia tersebut nyatanya juga diterima dengan baik oleh
negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, India,
Australia, hingga Papua Nugini.
Hal
itu juga bisa membuka hubungan antar negara dan saling memberi akomodasi untuk
kepentingan negara tetangga seperti di bidang perikanan maupun lalu lintas dari
laut.
jauh
sebelum itu ada Deklarasi Juanda taun 1957 yang menerapkan asas kelautan yang
memandang kepulauan Indonesia sebagai satu kesatuan yaang utuh. Hal itu
kemudian dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 4/PRP/1960.
Beberapa
isi Undang-Undang tersebut mengatakan bahwa perairan Indonesia adalah lautan
wilayah beserta pedalaman atau perairan nusantara. Laut wilayah nusantara
adalah jalur melebar sebanyak 12 mil laut dari pulau-pulau yang terluar yang
dihubungkan garis lurus antara satu dengan yang lainnya.
Selain
itu jika ada selat yang lebarnya kurang dari 24 mil laut dan Republik Indonesia
bukan merupakan satu-satunya negara tepi (ada negara tetangga), maka garis
batas laut wilayah ditarik pada tengah selat.
Perairan
nusantara adalah semua perairan yang terletak pada sisi dalam garis dasar. Ada
juga hak lintas laut damai kapal perang asing yang diakui dan dijamin sepanjang
tidak mengganggu keamanan dan keselamatan negara dan bangsa.
Demikian
beberapa bentuk implementasi wawasan nusantara tersebut membuat Indonesia
menjadi suatu negara yang benar-benar berdaulat. Selain itu penerapan wawasan
nusantara telah mempunyai landasan hukum yang tepat.
Pengertian
wawasan nusantara, hakekat wawasan nusantara, latar belakang wawasan nusantara,
konsep wawasan nusantara, asas wawasan nusantara, unsur dasar wawasan
nusantara, implementasi wawasan nusantara, fungsi wawasantara, dll.
Tujuan
Nasional Wawasan Nusantara
Sejatinya,
tujuan nasional dari keberadaan wawasan nusantara ini telah dicantumkan secara
gamblang pada pembukaan UUD NKRI 1945 alinea keempat yang dapat kita turunkan
menjadi beberapa poin seperti di bawah ini:
- Melindungi segenap bangsa Indonesia
- Mewujudkan kesejahteraan umum
- Mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
- Ikut melaksanakan ketertiban dunia
2.
Tujuan Internal Bangsa
Terdapat
pula tujuan lain dari adanya wawasan nusantara terhadap kondisi internal atau
penyelenggaraan kedaulatan rakyat di negara Indonesia. tujuan internal wawasan
nusantara yaitu mewujudkan kesatuan dari setiap aspek kehidupan bangsa. Dari
hal ini, dapat kita simpulkan bahwa tujuan bangsa ini adalah untuk menjunjung
kepentingan negara untuk menyelenggarakan kesejahteraan masyarakat.
Sumber
https://www.google.com/amp/s/guruppkn.com/contoh-keberhasilan-pelaksanaan-asas-wawasan-nusantara/amp#ampshare=https://guruppkn.com/contoh-keberhasilan-pelaksanaan-asas-wawasan-nusantara
Contoh
dari Keberhasilan Pelaksanaan Asas Wawasan Nusantara
Dari
berbagai pemaparan yang telah disampaikan sebelumnya, kita dapat mengetahui
bahwa adanya wawasan nusantara merupakan sesuatu yang serius dan penting demi
keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Penerapan dari
asas wawasan nusantara secara presisi menjadi salah satu faktor dari baiknya
kondisi di tengah masyarakat dan kemajuan dari negara ini. Agar pembaca lebih
memahami bentuk dari wawasan nusantara dalam kehidupan sehari-hari, di bawah
ini penulis paparkan uraian lebih lanjut mengenai contoh keberhasilan
pelaksanaan asas wawasan nusantara:
1.
Wawasan Nusantara dalam Bidang Politik
Bidang
politik merupakan bidang yang memiliki keterkaitan langsung dengan hal-hal yang
berbau kenegaraan maupun ketatanegaraan. Di dalam bidang ini, segala kebijakan
publik digulirkan untuk terus dilaksanakan dan dievaluasi demi sebesar-besar
kepentingan rakyat. Wawasan nusantara harus ada di dalam bidang ini mengingat
pentingnya sektor politik bagi bangsa Indonesia. maka dari itu, terdapat banyak
contoh dari keberhasilan penerapan wawasan nusantara di bidang politik.
Ciri
utama dari wawasan nusantara di bidang politik adalah adanya kebijakan atau
tata cara dalam bidang politik yang memiliki corak Pancasila dan UUD 1945 yang
tetap memperhatikan kondisi politik di Indonesia secara berkeadilan. Di bawah
ini merupakan contoh dari keberhasilan pelaksanaan asas wawasan nusantara di
dalam bidang politik:
Diwujudkannya
setiap wilayah di nusantara sebagai satu kesatuan politik yaitu NKRI. Dengan
begini setiap daerah memiliki rasa kepemilikan yang kuat terhadap Indonesia
Diaturnya
kehidupan politik bangsa Indonesia di dalam undang-undang, seperti UU Pemilu,
UU Partai Politik, UU Presiden, dan undang-undang lainnya.
Pelaksanaan
kehidupan di masyarakat yang harus sesuai dengan hukum dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku agar terjadi ketertiban dan keamanan
Lancarnya
pelaksanaan otonomi daerah yang menjadikan setiap daerah menjadi lebih leluasa
dalam memaksimalkan potensi daerahnya
Dikembangkannya
sikap yang baik terhadap hak asasi manusia dan sikap anti diskriminasi untuk
mempersatukan setiap suku, agama, ras, dan adat istiadat di Indonesia
Penguatan
peran Indonesia di dalam dunia perpolitikan dunia dan peningkatan kapasitas
korps diplomatik untuk menjaga wilayah Indonesia terluar.
2.
Wawasan Nusantara dalam Bidang Ekonomi
Bidang
ekonomi merupakan satu bidang di dalam suatu negara yang memiliki tujuan
pembangunan paling signifikan. Dengan adanya kemajuan di bidang ekonomi, maka
kesejahteraan rakyat akan semakin meningkat dan negara tersebut dapat dikatakan
maju. Maka dari itu, adanya asas wawasan nusantara di dalam bidan politik
merupakan hal yang penting mengingat ciri khas perekonomian bangsa Indonesia
adalah kuatnya asas kerakyatan. Kuberhasil pelaksanaan asas wawasan nusantara
di dalam bidang ekonomi dapat dilihat di dalam contoh-contoh di bawah ini:
Pembangunan
ekonomi yang berorientasi pada pembangunan sektor pertanian, pemerintahan, dan
perindustrian karena banyaknya sumber daya ekonomi yang memiliki potensi
ekonomi tinggi di Indonesia.
Keberhasilan
pelaksanaan asas otonomi daerah di berbagai wilayah yang menjadikan adanya
keadilan dan keseimbangan antar daerah dalam melakukan pembangunan di sektor
ekonomi
Peningkatan
kegiatan ekonomi rakyat dari sektor Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro (UMKM)
karena adanya kebijakan pembangunan ekonomi yang melibatkan peran rakyat dengan
pemberian fasilitas kredit mikro untuk pengembangan usaha
3.
Wawasan Nusantara dalam Bidang Sosial Budaya
Salah
satu bidang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang paling banyak
mengalami dinamika di dalam era globalisasi saat ini adalah sektor sosial dan
budaya. Hal ini dikarenakan bidang sosial budaya erat kaitannya dengan diri
manusia itu sendiri dan hubungannya dengan manusia lain di dalam suatu
lingkungan tertentu. Asas wawasan nusantara penting untuk diterapkan dalam
bidang ini agar dinamika dalam masyarakat senantiasa terarahkan dengan baik.
Berikut ini contoh keberhasilan pelaksanaan asas wawasan nusantara dalam bidang
sosial budaya:
Pemerataan
pembangunan pendidikan di setiap daerah yang dapat mengembangkan kehidupan
bangsa yang seimbang di antara masyarakat yang mungkin berbeda.
Prioritas
pelaksanaan program wajib belajar bagi daerah tertinggal. Mengingat sulitnya
akses pendidikan di daerah tersebut, maka hal ini akan menjadikan masyarakat
daerah tertinggal mudah untuk mengakses pendidikan
Suksesnya
kampanye visit Indonesia menjadikan rakyat semakin bangga dan mencintai
Indonesia serta meningkatkan jumlah kunjungan oleh turis di berbagai tempat
wisata
Mudahnya
akses bagi daerah atau cagar budaya tertentu untuk meminta bantuan dalam rangka
pelestarian dan pengembangan cagar budaya
4.
Wawasan Nusantara dalam Bidang Pertahanan dan Keamanan
Bidang
pertahanan dan keamanan merupakan suatu bidang yang dimiliki oleh suatu negara
untuk menyelenggarakan dan mempertahankan kedaulatannya. Ketika terjadi
pengaturan atau pelaksanaan yang kurang tepat terhadap bidang ini, bukan tidak
mungkin jika terjadi agresi atau penyerangan dari negara lain atau malah
terjadi pemberontakan oleh rakyat di suatu daerah yang menginginkan
kemerdekaannya sendiri. Di bawah ini merupakan contoh keberhasilan pelaksanaan
asas wawasan nusantara dalam bidang pertahanan dan keamanan:
Diberikannya
kesempatan terbuka bagi segenap rakyat Indonesia dalam kegiatan pembangunan
bidang pertahanan dan keamanan dengan diterimanya anak-anak bangsa di akademi
kepolisian atau akademi militer
Diadakannya
sistem keamanan lingkungan (siskamling) sebagai salah satu bentuk upaya aktif
rakyat untuk menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan sekitar
Dibangunnya
rasa persatuan dan kesatuan sehingga ancaman bagi satu daerah juga menjadi
ancaman bagi daerah lainnya di Indonesia.
Penguatan
sumber daya manusia di TNI dan Polri yang profesional serta tersedianya sarana
prasarana yang memadai untuk kegiatan pengamanan di tiap wilayah Indonesia.
https://www.google.com/amp/s/guruppkn.com/contoh-keberhasilan-pelaksanaan-asas-wawasan-nusantara/amp#ampshare=https://guruppkn.com/contoh-keberhasilan-pelaksanaan-asas-wawasan-nusantara
LANDASAN WAWASAN NUSANTARA
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi II,1994) wawasan berasal dari kata dasar
mawas atau mewawas, yang berarti meneliti; meninjau; memandang; mengamati.
Sedangkan wawasan adalah hasil mewawas; tinjauan; pandangan. Sedangkan
nusantara, masih menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi II,1994), adalah
sebutan (nama) bagi seluruh wilayah kepulauan Indonesia . Wawasan nusantara
adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan bentuk
geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dalam pelaksanannya, wawasan
nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk
mencapai tujuan nasional . Dengan kata lain, wawasan nusantara merupakan cara
pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri sendiri dan lingkungannya yang
serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan
bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan masyarakat,
berbangsa dan bernegara, untuk mencapai tujuan nasional .
Landasan
wawasan nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari stratifiskasinya
sebagai berikut:
Landasan
Idiil
Pancasila
sebagai faslafah ideologi bangsa dan dasar negara. Berkedudukan sebagai
landasan idiil darpada wawasan nusantara. Karena pada hakikatnya wawasan
nusantara merupakan perwujudan dari pancasila. Pancasila merupakan kesatuan
yang bulat dan utuh serta mengandung paham keseimbangan, keselarasan, dan
keseimbangan. Maka wawasan nusantara mengarah kepada terwujudnya kesatuan dan
keserasian dalam bidang-bidang politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan
keamanan.
Landasan
Konstitusional
UUD
1945 yang merupakan landasan konstitusi dasar negara, yang menjadi pedoman
pokok dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Indonesia adalah negara kesatuan
yang berbentuk republik (Pasal 1 UUD 1945) yang kekuasaan tertingginya ada pada
rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR.
Landasan
Visional.
Landasan
visional atau tujuan nasional wawasan nusantara sebagai wawasan nasional bangsa
indonesia merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat
dengan tujuan agar tidak terjadi penyesalan dan penyimpangan dalam rangka
mencapai dan mewujudkan cita-cita dan dan tujuan nasional yang tercantum dalam
pembukaan UUD 1945 alinea keempat yaitu :
Melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
Memajukan
kesejahteraan umum
Mencerdaskan
kehidupan bangsa
Ikut
melaksanakan ketertiban dunia
Landasan
Konsepsional
Ketahanan
nasional, yaitu merupakan kondisi dinamis yang berisi keuletan dan ketangguhan
yang mengandung kemampuan mengembangkan kemampuan sebagai konsepsi nasional,
berkedudukan sebagai landasan konsepsional. Dalam upaya mencapai cita-cita dan
tujuan nasionalnya, bangsa Indonesia mengahadapi berbagai ancaman, tantangan,
hambatan dan gangguan (HTAG). Agar dapat mengatasinya, bangsa indonesia harus
memiliki kemampuan, keuletan, dan daya tahan yang dinamakan ketahanan nasional.
Landasan
Operasional.
GBHN
adalah sebagi landasan wawasan operasional dalam wawasan nusantara, yang
dikukuhkan MPR dalam ketetapan Nomor : IV/MPR/1973 pada tanggal 22 Maret 1973.
https://www.google.com/amp/s/fachrimuhammadabror.wordpress.com/2017/08/02/landasan-dasar-serta-hakekat-terhadap-wawasan-nusantara/amp/#ampshare=https://fachrimuhammadabror.wordpress.com/2017/08/02/landasan-dasar-serta-hakekat-terhadap-wawasan-nusantara/
TANTANGAN IMPLEMENTASI WAWASAN
NUSANTARA
1. Pemberdayaan Masyarakat
a. John Naisbit. Dalam bukunya Global paradox,
ia menulis "To be a global powers, the company must give more role to th
smallest part."Pada intinya, Global Paradok membeikan pesan bahwa negara
harus dapat memberikan peranan sebesar-besarnya kepada rakyanya. Pemberdayaan
masyarakat-dalam arti memberikan peran alam bentuk aktivitas dan partisipasi
masyarakat untuk mencapai tujuan nasional-hanya dapat dilakanakan oleh
negara-negara yang sudah maju yang menjalankan Buttom up Planning Sedangkan
negara-negara berkembang, seperti Negara Kesatuan Republik Indonesia, masih
melaksanakan program Top Down Planning karena keterbatasan kualitas SDM. Karena
itu, NKRI memerlukan landasan operasional berupa GBHN (garis-garis Haluan
Negara).
b. Kondisi Nasional. Pembangunan Nasional secara
menyeluruh belum merata, sehingga masih ada beberapa daerah yang tertinggal
pembangunan sehingga menimbulkan keterbelakangan aspek kehidupannya. Kondisi
tersebut menimbulkan kemiskinan dan kesenjangan sosial di masyarakat. Apabila
kondisi ini berlarut-larut, melalui isu global yang mencakup demokratisasi, HAM
(hak asasi manusia), dan lingkungan hidup. Strategi baru yang di tegaskan oleh
Lester Thurow pada dasarnya telah tertuang dalam nilai-nilai falsafah bangsa
Indonesia, yaitu Pancasila yang mengamanatkan kehidupan yang serasi,selaras,
dan seimbang antara individu, masyarakat, bangsa, serta semesta dan
penciptanya.
Dan uraian di atas taampak bahwa
kapitalisme yang semula dipratekkan untuk keuntungan diri sendiri kemudian
berkembang menjadi strategi baru guna mempertahankan paham kapitalisme di era
globalisasi dengan menekan negara-negara berkembang, termasuk Indonesia,
melalui isu global. Hal ini sangat perlu diwaspadai karena merupakan tantangan
bagi Wawasan Nusantara.
2.
Kesadaran Warga Negara
a. Pandangan Bangsa Indonesia tentang Hak dan
Kewajiban. Bangsa Indonesia melihat hak tidak terlepas dari kewajiban. Manusia
Indonesia, baik sebagai warga negara maupun sebagai warga masyarakat, mempunyai
kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama. Hak dan kewajiban dapat di bedakan
namun tidak dapat di pisahkan karena merupakan satu kesatuan. Tiap hak
mengandung kewajiban dan demikian pula sebaliknya. Kedua-duanya merupakan dua
sisi dari satu mata uang yang sama. Negara kepulauan Indonesia yang menganut
paham Negara Kesatuan menempatkan kewajiban di muka. Kepentingan umum
masyarakat, bangsa, dan negara harus lebih di utamakan daripada kepentingan
pribadi atau golongan.
b. Kesadaran Bela negara. Pada waktu merebut
dan mempertahankan kemerdekaan, Indonesia menunjukan kesadaran bela negara yang
opyimal, dimana seluruh rakyat bersatu paduberjuang tanpa mengenal perbedaan,
pamrih dan sikap menyerah yang timbul dari jiwa heroisme dan patriotisme karena
perasaan senasib sepenanggungan dan setia kawan dalam perjuangan fisik mengusir
penjajah. Dalam mengisi kemerdekaan, perjuangan yang dihadapi adalah khususnya
dalam memeangi keterbelakangan, kemiskinan, kesenjangan sosial, korupsi, kolusi
dan nepotisme, dan dalam mengusai IPTEK, meningkatkan kualitas SDM, serta
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Di dalam perjuangan non fisik, kesadaran
bela negara mengalami penurunan fisik. Hal ini tampak dari kurangnya rasa
prsatuan dan kesatuan bangsa dan adanya beberapa daerah yang ingin memisahkan
diri dari NKRI sehingga mengarah ke disintegrasi bangsa.
Dari
uraian di atas mengenai pandangan bangsa Indonesia tentang hak dan kewajiban
serta kesadaran bela negara yang di kaitkan dengan kesadaran warga negara
secara utuh, tampak kesadaran di dalam persatuan dan kesatuan mengalami
penurunan. Anak-anak bangsa belum sepenuhnya sadar bahwa, sebagai warga negara,
mereka harus selalu megutamakan kepentingan nasional di atas kepentingan
pribadi atau golongan. Kondisi ini merupakan tantangan bagi Wawasan Nusantara.
Unsur
Wawasan Nusantara
Ada
beragam unsur wawasan nusantara dan beberapa diantaranya adalah:
1.
Ekonomi kepulauan
Namun
demikian, untuk memenuhi sasaran pemerintah sebesar 7 persen per tahun pada
tahun 2030, ekonomi harus tumbuh lebih cepat. Dengan adanya tren saat ini,
McKinsey Global Institute memperkirakan bahwa Indonesia harus meningkatkan
pertumbuhan produktivitas menjadi 4,6 persen setahun 60 persen lebih tinggi
daripada selama dekade terakhir. Di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang
ketidaksetaraan, negara juga harus memastikan bahwa pertumbuhan bersifat
inklusif dan mengelola ketegangan bahwa kelas konsumen yang berkembang pesat
akan menempatkan pada infrastruktur dan sumber daya.
Tentu
saja, Indonesia harus mengatasi masalah-masalah terkenal seperti birokrasi dan
korupsi yang berlebihan, akses terhadap modal, dan kemacetan infrastruktur.
Tetapi di samping itu harus mengatasi kesenjangan keterampilan yang akan
datang; negara tersebut dapat, misalnya, mengembangkan pasar pendidikan swasta
yang mungkin melipat empat, menjadi $ 40 miliar, pada tahun 2030. Jika pada
saat yang sama Indonesia mengambil tindakan di tiga sektor utama di bawah ini,
itu dapat menciptakan peluang bisnis sektor swasta senilai $ 1,8 triliun pada
2030.
2.
Contur atau Wadah
Ini
merupakan unsur wawasan nusantara yang berisikan beragam dari keanekaragaman kekayaan
serta banyaknya populasi penduduk di Indonesia. Bahkan di Indonesia sendiri
sangata banyak jenis dari organisasi kenegaraaan yang merupakan sebuah wadah
yang digunakan sebagai bentuk perwujudan insfrastruktur politik.
3.
Isi
Ini
merupakan bagian dari aspirasi rakyat indnesia yang selalu emnenmpati bagian
tertentu dan kian berkembang hingga mewujudkan adanya oersatuan dan kesatuan
diantara rakyat di wilayah Indonesia seperti peran pancasila dalam pendidikan.
4.
Conduct atau Tata Laku
Ini
adalah hasil akhir dari wadah dan gabungan isi dan akan menghasilkan sebuah
pola aktif berupa tatanan tingkah laku yang mencerminkan perbuatan serta
tindakan bangsa Indonesia tersebut seperti faktor yang mendorong pancasila
sebagai ideologi.
5.
Layanan konsumen
Indonesia
menghadapi berbagai tantangan untuk pertumbuhan produktivitas – termasuk
regulasi yang rumit dari layanan keuangan, infrastruktur transportasi yang
buruk, dan hambatan masuk untuk pemain ritel baru dan batas ekspansi untuk yang
sudah ada. Jika Indonesia mengatasi masalah ini, belanja konsumen bisa naik
sebesar 7,7 persen setahun, menjadi $ 1,1 triliun, pada 2030.
6.
Pertanian dan perikanan
Indonesia
perlu meningkatkan produktivitas per petani sebesar 60 persen hanya untuk
memenuhi permintaan domestik. Jika negara dapat meningkatkan hasil panen,
mengurangi limbah pascapanen, dan beralih ke tanaman bernilai lebih tinggi, itu
bisa menjadi pengekspor produk pertanian, memasok lebih dari 130 juta ton ke
pasar internasional. Pendapatan dari sektor-sektor ini, bersama dengan
pendapatan hulu dan hilir terkait, dapat meningkat sebesar 6 persen per tahun,
menjadi $ 450 miliar, pada tahun 2030.
8. Energi
Permintaan tidak hanya untuk energi tetapi juga
untuk sumber daya utama lainnya, seperti bahan dan air, kemungkinan akan
meningkat dengan cepat hingga 2030. Indonesia dapat memenuhi hingga 20 persen
dari kebutuhan energinya dengan beralih ke sumber tidak konvensional, seperti
metana batu bara, biofuel generasi berikutnya, tenaga panas bumi, dan biomassa.
Pendekatan ini juga dapat membantu meningkatkan produktivitas sumber daya misalnya, meningkatkan efisiensi energi
negara dapat mengurangi permintaan energi sebanyak 15 persen.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Wawasan nusantara adalah pandangan
bagi kita khususnya bagi bangsa indonesia untuk menjadi bangsa yang satu dan
utuh dalam satu kesatuan Republik Indonesia untuk mencapai tujuan nasional yang
tercantum pada pembukaan UUD 1945.
Saran
Seharusnya bagi kita generasi
penerus bangsa harus mengetahui, mempelajari, dan mengimplementasikan wawasan
nusantara dalam lingkungan dan kehidupan kita seperti berjaga di desa setiap malam (ronda malam)
secara bergilir sehingga akan terciptanya suatu wilayah yang utuh. Menampilkan
salah satu budaya kita dalam pameran atau festival seni nasional maupun
internasional ataupun acara dan kegiatan lainnya agar bangsa lain mengetahui
sebagian budaya kita dan diakui keberadaanya sebagai bagian dari budaya kita.
Dengan adanya penampilan tersebut diharapkan tidak ada pengklaiman budaya kita
oleh bangsa lain sehingga budaya indonesia tetap utuh.
REFERENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar