Minggu, 28 April 2019

Wawasan Nusantara I - Pendidikan Kewarganegaraan


"WAWASAN NUSANTARA"


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Bangsa indonesia memiliki wawasan nasional yang biasa disebut dengan wawasan nusantara. Perumusan wawasan nasional bangsa Indonesia yang selanjtnya disebut wawasan nusantara itu merupakan salah satu konsepsi politik dalam ketatanegaraan Republik Indonesia. Sebagai wawasan nasional dari bangsa Indonesia maka wilayah Indonesiayang terdiri dari daratan, laut dan udara diatasnya dipandang sebagai ruang hidup (lebensraum) yang satu atau utuh.

B.    Rumusan masalah
1.     Apa pengertian wawasan nusantara?
2.     Apa saja fungsi dan tujuan wawasan nusantara?
3.     Apa saja aspek yang melatar belakangi adanya wawasan nusantara?
4.     Bagaimana kedudukan wawasan nusantara?
5.     Apa sajakah asas wawasan nusantara?
6.     Bagaimana hakikat wawasan nusantara?
7.     Apa sajakah dasar hukum wawasan nusantara?

C.    Tujuan penyusunan makalah
1.     Untuk mengetahui pengertian,fungsi, dan tujuan wawasan nusantara
2.     Mengetahui aspek yang melatar belakangai wawasan nusantara
3.     Mengetahui kedudukan, asas-asas, hakikat, dan dasr hukum wawasan nusantara.







BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN WAWASAN NUSANTARA
Wawasan nusantara berasal dari dua kata yaitu “wawasan” dan “nusantara. Secara harfiah kata wawasan berarti pandangan, penglihatan, tinjauan atau tanggap inderawi. Sementara itu, kata nusantara merupakan suatu kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau Indonesia yang terletak dinatara Samudera Pasifik dan Samudera Indonesia serta antara Benua Asia dan Australia.
Demikian wawasan nusantara bisa diartikan sebagai cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya sesuai dengan ide nasional yang dilandasi Pancasila dan UUD 1945.Yang merupakan hasil aspirasi bangsa Indonesia yang merdeka, bermartabat, dan berdaulat serta tetap menjiwai tata hidup dan tindakan kebijaksanaannya dalam mencapai tujuan nasional.
HAKEKAT WAWASAN NUSANTARA
Pada hakekatnya wawasan nusantara adalah cara pendang yang utuh serta menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional yang tanpa menghilangkan kepentingan kelompok, individu, dan daerah.

Wawasan nusantara hakekatnya juga merupakan dasar pengetahuan suatu bangsa untuk hidup di suatu negara agar tetap tercapai tujuan nasional dan tetap mengedepankan nilai persatuan. Oleh sebab itu setiap warga Indonesia harusnya mempunyai pengetahuan tentang bangsa dan negaranya sebagai suatu subtansi kehidupan berbangsa dan bernegara.
LATAR BELAKANG WAWASAN NUSANTARA
Kemunculan konsep dan pemikiran wawasan nusantara disebabkan banyak hal diantaranya adalah geografis, geopolitik, geostrategi, historis dan yuridis formal. Jadi, wawasan nusantara bukan muncul begitu saja sejak setelah Indonesia merdeka karena memang konsep dan pemikiran ini sudah dirancang sedemikian rupa untuk memberi pengertian bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.

Secara geografis Indonesia merupakan negara yang besar, dimana memiliki sekitar 17.000 pulau baik kecil maupun besar. Pulau yang begitu banyaknya ada yang dihuni oleh penduduk dan ada pula yang tidak dihuni penduduk. Penduduk Indonesia juga memiliki keragaman suku bangsa yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

Penduduk Indonesia yang begitu banyaknya akan membawa dampak baik bagi negara Indonesia dengan pembinaan dan pengembangan yang baik dan strategis. Keterjaminan akan pendidikan dan kesehatan menjadi kunci sukses dalam pengembangan sumber daya manusia yang baik. Dengan demikian sumber daya manusia yang dimiliki kemudian bisa memberi manfaat bagi perkembangan dan kemajuan bangsa dan negara Indonesia.

Selain itu juga Indonesia mempunyai kekayaan alam yang begitu banyak dan melimpah seperti tambang, perkebunan, tanah pertanian, dan masih banyak lagi. Itu semua tersebar di seluruh wilayah Indonesia yang sangat bermanfaat untuk kehidupan warga dan negara Indonesia.Kekayaan alam Indonesia yang lainnya adalah flora dan fauna yang tersebar di seluruh pulau di Indonesia. beberapa flora dan fauna tersebut ada yang bersifat endemik, sehingga hanya ada dan hidup di suatu tempat saja di Indonesia. Oleh sebab itu, ada flora dan fauna yang keberadaannya dilindungi oleh pemerintah agar tidak punah karena jumlahnya yang terbatas, bahkan semakin sedikit.

Demikian Indonesia sebenarnya bukan hanya tentang kekayaan alam dan manusia saja namun juga kedaulatan dan keutuhan bangsa. Oleh sebab itu bangsa Indonesia harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan.

Berdasarkan aspek historis wawasan nusantara masih berkaitan dengan pengalaman sejarah Indonesia sejak masa kerajaan hingga kemerdekaan. Mengingat dulu ada banyak kerajaan yang berdiri di wilayah Indonesia, seperti Kerajaan Majapahit.

Dari kerajaan Majapahit ini muncul nama nusantara yang mencakup seluruh wilayah yang Indonesia sekarang dan sekitarnya termasuk Malaysia dan Singapura yang menjadi wilayah kekuasaan Majapahit. Kemudian nama nusantara ini menjadi suatu konsep kewilayahaan hingga sekarang meskipun kini cakupannya sudah berbeda lagi.

Sejak saat itu nilai-nilai persatuan mulai muncul hingga kemudian masa kolonialisme itu membuat rasa persatuan dan kesatuan menjadi lebih erat. Bukan hanya terjadi di kalangan tertentu saja namun juga berbagai kelompok, suku, dan semua lapisan masyarakat Indonesia. Penguatan nilai persatuan bertujuan untuk melawan kolonialisme bangsa Eropa yang ada di beberapa wilayah di Indonesia.

Hingga akhirnya bangsa Indonesia bisa meraih kemerdekaan setelah sekian lama menjadi objek kolonialisme. Hal itu kemudian patut untuk dijadikan sebagai pembelajaran dalam memperkuat persatuan baik antar suku bangsa Indonesia maupun kedaulatan wilayah Indonesia.
KONSEP WAWASAN NUSANTARA
Wawasan nusantara mempunyai beberapa kosep dasar untuk sebagai suatu cara pandang warga Indonesia dalam berbangsa dan bernegara diantaranya adalah:

1. KONSEP PERSATUAN DAN KESATUAN
Konsep ini mengandung makna bahwa adanya wawasan nusantara bertujuan untuk memperkuat nilai persatuan dan kesatuan antar suku banga di Indonesia. Warga Indonesia tidak perlu mempermasalahkan perbedaan daerah, bahasa, dan suku untuk menjaga persatuan Indonesia juga demi mencapai tujuan nasional.

2. KONSEP KEBANGSAAN
Konsep ini mengandung makna bahwa negara ini terdiri dari berbagai komponen banga atau suku. Terbentuknya negara kesatuan Indonesia ini juga karena adanya kehendak serta perjuangan dari berbagai komponen warga Indonesia. Oleh sebab itu kita perlu untuk mengetahui tentang hal itu serta berusaha untuk menjaga persatuan bangsa dengan meningkatkan nilai persatuan melalui wawasan nusantara.
3. KONSEP BHINEKA TUNGGAL IKA
Bhineka Tunggal Ika mengandung makna bahwa Indonesia mempunyai beragam budaya dan masyarakat dengan latar belakang yang berbeda-beda. Semboyan tersebut bukan hanya sebuah kata yang mudah dan ringan diucapkan namun pada dasarnya harus diwujudkan dengan baik.

4. KONSEP NEGARA KEPULAUAN
Indonesia merupakan negara kepulauan, dimana konsepnya adalah lautan yang ditaburi oleh pulau-pulau. Lautan pada dasarnya bisa dijadikan sebagai media persatuan. Pengetahuan tentang Indonesia sebagai negara kepulauan dan maritim menjadi pembelajaran setiap warga Indonesia.

5. KONSEP GEOPOLITIK
Geopolitik mengandung makna mengajak seluruh komponen warga Indonesia untuk memiliki pengetahuan dan persepsi tentang letak geografis Indonesia yang strategis. Letaknya yang strategis membuat Indonesia mendapat keuntungan dan beberapa ancaman dari luar. Oleh sebab itu semua komponen warga Indonesia harusnya mempunyai rasa persatuan untuk menjaga keutuhan wilayah Indonesia.
ASAS WAWASAN NUSANTARA
Asas wawasan nusantara merupakan suatu hal dasar yang harus ditaati, dipatuhi, diperlihara, serta diciptakan agar bisa mewujudkan bentuk ketaatan dalam komponen bangsa Indonesia berdasarkan suku maupun golongan yang bisa menciptakan suatu kesepakatan bersama. Berikut adalah asas wawasan nusantara:

1. KEPENTINGAN YANG SAMA
Penyelenggaraan wawasan nusantara harus didasari dengan rasa kepentingan yang sama untuk mencapai tujuan dan cita-cita nasional.

2. KEADILAN
Untuk mewujudkan tujuan dan cita-cita nasional tidak boleh merugikan pihak tertentu maupun mengutamakan kepentingan kelompok atau golongan sendiri. Seperti halnya itu harus tercermin ketika kita melakukan pergaulan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

3. KEJUJURAN
Dalam menjalankan wawasan nusantara harus didasari sifat dan sikap yang jujur. Artinya untuk mencapai suatu tujuan nasional semua komponen bangsa Indonesia harus berani berpikir, berkata, dan bertindak sesuai dengan kenyataan yang ada serta sesuai dengan ketentuan yang benar adanya.

4. SOLIDARITAS
Rasa setia kawan atau solidaritas bisa menjadi kekuatan tersendiri untuk mewujudkan tujuan dan cita-cita nasional. Seperti halnya rela berkorban dan saling memberi antar sesama menjadi contoh sikap solidaritas dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

5. KERJASAMA
Asas ini sangat penting untuk menjalankan wawasan nusantara sehingga bisa mewujudkan tujuan bersama dan cita-cita nasional. Sebab kebersamaan dan gotong royong ini akan memudahkan serta meringankan suatu pekerjaan termasuk dalam menghadapi tantangan terhadap implementasi wawasan nusantara.
6. KESETIAAN
Asas ini sangat penting ketika kita sudah membuat kesepakatan bersama untuk mencapai tujuan nasional yang menjadi dasar untuk memenuhi kesepakatan tersebut dengan berbagai usaha.
UNSUR DASAR WAWASAN NUSANTARA
Sebagai cara pandang bangsa Indonesia, wawasan nusantara mempunyai beberapa unsur dasar yaitu wadah, isi, dan perlakuan.

1. WADAH
Wawasan nusantara menjadi wadah kehidupan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara yang meliputi semua wilayah Indonesia yang mempunyai kekayaan alam serta penduduk yang beragam. Indonesia sebagai negara mempunyai lembaga dan organisasi kenegaraan yang menjadi wadah warga untuk bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

2. ISI
Wawasan nusantara merupakan menjadi aspirasi bagi bangsa Indonesia serta merupakan cita-cita juga tujuan nasional suatu bangsa dan negara sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945. Untuk mencapai cita-cita dan tujuan tersebut bangsa Indonesia harus mampu menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia di tengah keragaman budaya, sosial, politik, dan ekonomi hingga hankam.

Demikian unsur wawasan nuasantara yang itu berupa isi aspirasi bangsa untuk mencapai tujuan nasional.

3. TINGKAH LAKU
Kedua unsur wawasan nusantara di atas kemudian digabungkan menjadi suatu tingkah laku untuk mewujudkan cita-cita serta tujuan nasional. Secara umum tingkah laku dalam wawasan nusantara terdiri dari dua hal yaitu laku batiniyah dan laku lahiriyah.
Laku batiniyah merupakan cerminan jiwa, semangat, serta mentalitas yang baik dari suatu bangsa untuk mencapai tujuan dan cita-cita. Sementara itu, laku lahiriyah merupakan cerminan tindakan, perilaku, serta perbuatan suatu bangsa untuk mencapai cita-cita dan tujuan tertentu. Demikian, kedua laku tersebut harus bisa berjalan dengan baik secara bersama-sama agar tercipta keseimbangan dalam pengamalan wawasan nusantara.
IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA
Penerapan wawasan nusantara harus tercermin dalam pola pikir, bersikap, hingga perbuatan. Pada dasarnya penerapan wawasan nusantara bisa lakukan dalam berbagai kehidupan bermasyarakat dan bernegara baik di bidang sosial, budaya, politik, maupun ekonomi.
1. BIDANG SOSIAL BUDAYA
Yaitu menciptakan laku batiniyah maupun lahiriyah dalam menghadapi keragaman sosial masyarakat dan kebudayaan Indonesia. Sikap hormat dan saling menghargai setiap perbedaan yang ada merupakan implementasi wawasan nusantara. Sebab keragaman dan perbedaan di Indonesia tidak bisa dipungkiri oleh masyarakat.
2. BIDANG POLITIK
Yaitu menciptakan iklim perpolitikan Indonesia yang dingin dan bermartabat sebagaimana yang telah tertera dalam Undang-Undang tentang pemilu dan penyelenggaraan kenegaraan lainnya. Selain itu juga harus mampu menciptakan pemerintahan yang kuat, bersih, dan dapat dipercaya serta tetap mengedepankan kepentingan bangsa dan negera.
3. BIDANG EKONOMI
Yaitu senantiasa warga Indonesia berusaha memanfaatkan kekayaan alam yang dimiliki dengan sebaik mungkin serta tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup. Kekayaan alam serta letak geografis Indonesia yang strategis bisa dimanfaatkan dengan maksimal untuk kebutuhan perekonomian negara maupun masyarakat.
4. BIDANG KEAMANAN DAN KETAHANAN NASIONAL
Yaitu senantiasa menumbuhkan rasa cinta tanah air serta membentuk sikap rela membela tanah air. Hal ini khususnya harus ditanamkan bagi warga Indonesia yang berada di perbatasan mengingat keamanan di sana tidak cukup terjamin.
FUNGSI WAWASAN NUSANTARA
Wawasan nusantara mempunyai beberapa fungsi dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara. Diantaranya adalah fungsi pedoman, motivasi, rambu-rambu dalam mengambil kebijakan, keputusan, tindakan hingga perbuatan.
wawasan nusantara merupakan pedoman bagi bangsa Indonesia dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebab dengan mengetahui banyak tentang kebangsaan dan kenegaraan Indonesia ini bisa membuat warga Indonesia mengerti tentang keragaman bangsa, kekayaan, dan sejarah panjang Indonesia yang bisa menjadi pembelajaran di kemudian hari.
Wawasan nusantara mempunyai fungsi sebagai motivasi atau dorongan bagi bangsa Indonesia untuk tetap mempunyai rasa nasionalisme yang tinggi mengingat perjuangan para pahlawan dan pendiri bangsa dulu yang berjuang demi kemerdekaan serta kesatuan bangsa Indonesia.
Selain itu juga sebagai motivasi bagi generasi bangsa untuk terus berkaryadan berinovasi dengan memanfaatkan peluang dan sumber daya alam yang begitu melimpah dengan sebaik mungkin. Hal itu pastinya juga harus didasari dengan batasan tertentu serta tetap mengutamakan kebutuhan dan kepentingan bangsa dan negara.
Wawasan nusantara berfungsi sebagai rambu-rambu dalam mengambil kebijakan, keputusan, serta tindakan karena memang sejarah panjang menuju Indonesia yang merdeka dan bersatu terdapat banyak sekali hal dan kejadian yang bisa menjadi pembelajaran bangsa Indonesia.
Demikian pula dengan kondisi geografis yang strategis ini bisa menjadi acuan dalam merencanakan suatu strategi politik dan geostrategi. Mengingat kondisi geografis yang strategis tidak serta merta membawa keuntungan salalu bagi negara Indonesia karena juga ada beberapa hal yang bisa menjadi ancaman bagi kedaulatan wilayah Indonesia khususnya dari luar.

BENTUK PENERAPAN WAWASAN NUSANTARA DI INDONESIA
Wawasan nusantara sebagai cara pandang bangsa Indonesia dengan melihat dari berbagai aspek seperti sosial, ekonomi, poltik, budaya, hingga pertahanan dan keamanan merupakan dasar bagi bangsa Indonesia untuk menyelesaikan beberapa masalah yang terjadi di Indonesia. Selain itu juga untuk mengantisipasi ancaman yang muncul dari dalam maupun luar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Setelah Indonesia merdeka sebagai bangsa dan negera wawasan nusantara ini sudah diterapkan dalam berbagai bentuk. Bentuk yang paling nyata dan penting adalah di bidang politik kewilayahan.

Pada forum Internasional kawasan laut Indonesia memperoleh pengakuan mengenai intergasi teriterial yang sering disebut dengan Laut Nusantara. Sebelumnya kawasan laut nusantara tersebut sering dianggap sebagai kawasan laut bebas yang bisa dilalui serta diambil kekayaannya oleh negara lain dengan begitu saja.
Selain itu juga adanya konsep landasan kontinental Indonesia dan Zona Ekslusif Indonesia (ZEE) yang membawa banyak keuntungan bagi Indonesia khususnya di bidang ekonomi.
Dengan demikian, Indonesia bisa memanfaatkan kekayaan alam yang lautan Indonesia dengan baik dan maksimal. Adanya landasan kontinental juga menjadikan luas wilayah Indonesia menjadi bertambah.
Pertambahan luas wilayah Indonesia tersebut nyatanya juga diterima dengan baik oleh negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, India, Australia, hingga Papua Nugini.
Hal itu juga bisa membuka hubungan antar negara dan saling memberi akomodasi untuk kepentingan negara tetangga seperti di bidang perikanan maupun lalu lintas dari laut.
jauh sebelum itu ada Deklarasi Juanda taun 1957 yang menerapkan asas kelautan yang memandang kepulauan Indonesia sebagai satu kesatuan yaang utuh. Hal itu kemudian dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 4/PRP/1960.
Beberapa isi Undang-Undang tersebut mengatakan bahwa perairan Indonesia adalah lautan wilayah beserta pedalaman atau perairan nusantara. Laut wilayah nusantara adalah jalur melebar sebanyak 12 mil laut dari pulau-pulau yang terluar yang dihubungkan garis lurus antara satu dengan yang lainnya.
Selain itu jika ada selat yang lebarnya kurang dari 24 mil laut dan Republik Indonesia bukan merupakan satu-satunya negara tepi (ada negara tetangga), maka garis batas laut wilayah ditarik pada tengah selat.

Perairan nusantara adalah semua perairan yang terletak pada sisi dalam garis dasar. Ada juga hak lintas laut damai kapal perang asing yang diakui dan dijamin sepanjang tidak mengganggu keamanan dan keselamatan negara dan bangsa.

Demikian beberapa bentuk implementasi wawasan nusantara tersebut membuat Indonesia menjadi suatu negara yang benar-benar berdaulat. Selain itu penerapan wawasan nusantara telah mempunyai landasan hukum yang tepat.

Pengertian wawasan nusantara, hakekat wawasan nusantara, latar belakang wawasan nusantara, konsep wawasan nusantara, asas wawasan nusantara, unsur dasar wawasan nusantara, implementasi wawasan nusantara, fungsi wawasantara, dll.
Tujuan Nasional Wawasan Nusantara

Sejatinya, tujuan nasional dari keberadaan wawasan nusantara ini telah dicantumkan secara gamblang pada pembukaan UUD NKRI 1945 alinea keempat yang dapat kita turunkan menjadi beberapa poin seperti di bawah ini:

  • Melindungi segenap bangsa Indonesia
  • Mewujudkan kesejahteraan umum
  • Mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
  • Ikut melaksanakan ketertiban dunia
2. Tujuan Internal Bangsa
Terdapat pula tujuan lain dari adanya wawasan nusantara terhadap kondisi internal atau penyelenggaraan kedaulatan rakyat di negara Indonesia. tujuan internal wawasan nusantara yaitu mewujudkan kesatuan dari setiap aspek kehidupan bangsa. Dari hal ini, dapat kita simpulkan bahwa tujuan bangsa ini adalah untuk menjunjung kepentingan negara untuk menyelenggarakan kesejahteraan masyarakat.
Sumber
https://www.google.com/amp/s/guruppkn.com/contoh-keberhasilan-pelaksanaan-asas-wawasan-nusantara/amp#ampshare=https://guruppkn.com/contoh-keberhasilan-pelaksanaan-asas-wawasan-nusantara
Contoh dari Keberhasilan Pelaksanaan Asas Wawasan Nusantara
Dari berbagai pemaparan yang telah disampaikan sebelumnya, kita dapat mengetahui bahwa adanya wawasan nusantara merupakan sesuatu yang serius dan penting demi keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Penerapan dari asas wawasan nusantara secara presisi menjadi salah satu faktor dari baiknya kondisi di tengah masyarakat dan kemajuan dari negara ini. Agar pembaca lebih memahami bentuk dari wawasan nusantara dalam kehidupan sehari-hari, di bawah ini penulis paparkan uraian lebih lanjut mengenai contoh keberhasilan pelaksanaan asas wawasan nusantara:

1. Wawasan Nusantara dalam Bidang Politik
Bidang politik merupakan bidang yang memiliki keterkaitan langsung dengan hal-hal yang berbau kenegaraan maupun ketatanegaraan. Di dalam bidang ini, segala kebijakan publik digulirkan untuk terus dilaksanakan dan dievaluasi demi sebesar-besar kepentingan rakyat. Wawasan nusantara harus ada di dalam bidang ini mengingat pentingnya sektor politik bagi bangsa Indonesia. maka dari itu, terdapat banyak contoh dari keberhasilan penerapan wawasan nusantara di bidang politik.
Ciri utama dari wawasan nusantara di bidang politik adalah adanya kebijakan atau tata cara dalam bidang politik yang memiliki corak Pancasila dan UUD 1945 yang tetap memperhatikan kondisi politik di Indonesia secara berkeadilan. Di bawah ini merupakan contoh dari keberhasilan pelaksanaan asas wawasan nusantara di dalam bidang politik:

Diwujudkannya setiap wilayah di nusantara sebagai satu kesatuan politik yaitu NKRI. Dengan begini setiap daerah memiliki rasa kepemilikan yang kuat terhadap Indonesia
Diaturnya kehidupan politik bangsa Indonesia di dalam undang-undang, seperti UU Pemilu, UU Partai Politik, UU Presiden, dan undang-undang lainnya.
Pelaksanaan kehidupan di masyarakat yang harus sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar terjadi ketertiban dan keamanan
Lancarnya pelaksanaan otonomi daerah yang menjadikan setiap daerah menjadi lebih leluasa dalam memaksimalkan potensi daerahnya
Dikembangkannya sikap yang baik terhadap hak asasi manusia dan sikap anti diskriminasi untuk mempersatukan setiap suku, agama, ras, dan adat istiadat di Indonesia
Penguatan peran Indonesia di dalam dunia perpolitikan dunia dan peningkatan kapasitas korps diplomatik untuk menjaga wilayah Indonesia terluar.
2. Wawasan Nusantara dalam Bidang Ekonomi

Bidang ekonomi merupakan satu bidang di dalam suatu negara yang memiliki tujuan pembangunan paling signifikan. Dengan adanya kemajuan di bidang ekonomi, maka kesejahteraan rakyat akan semakin meningkat dan negara tersebut dapat dikatakan maju. Maka dari itu, adanya asas wawasan nusantara di dalam bidan politik merupakan hal yang penting mengingat ciri khas perekonomian bangsa Indonesia adalah kuatnya asas kerakyatan. Kuberhasil pelaksanaan asas wawasan nusantara di dalam bidang ekonomi dapat dilihat di dalam contoh-contoh di bawah ini:

Pembangunan ekonomi yang berorientasi pada pembangunan sektor pertanian, pemerintahan, dan perindustrian karena banyaknya sumber daya ekonomi yang memiliki potensi ekonomi tinggi di Indonesia.
Keberhasilan pelaksanaan asas otonomi daerah di berbagai wilayah yang menjadikan adanya keadilan dan keseimbangan antar daerah dalam melakukan pembangunan di sektor ekonomi
Peningkatan kegiatan ekonomi rakyat dari sektor Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro (UMKM) karena adanya kebijakan pembangunan ekonomi yang melibatkan peran rakyat dengan pemberian fasilitas kredit mikro untuk pengembangan usaha
3. Wawasan Nusantara dalam Bidang Sosial Budaya

Salah satu bidang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang paling banyak mengalami dinamika di dalam era globalisasi saat ini adalah sektor sosial dan budaya. Hal ini dikarenakan bidang sosial budaya erat kaitannya dengan diri manusia itu sendiri dan hubungannya dengan manusia lain di dalam suatu lingkungan tertentu. Asas wawasan nusantara penting untuk diterapkan dalam bidang ini agar dinamika dalam masyarakat senantiasa terarahkan dengan baik. Berikut ini contoh keberhasilan pelaksanaan asas wawasan nusantara dalam bidang sosial budaya:

Pemerataan pembangunan pendidikan di setiap daerah yang dapat mengembangkan kehidupan bangsa yang seimbang di antara masyarakat yang mungkin berbeda.
Prioritas pelaksanaan program wajib belajar bagi daerah tertinggal. Mengingat sulitnya akses pendidikan di daerah tersebut, maka hal ini akan menjadikan masyarakat daerah tertinggal mudah untuk mengakses pendidikan
Suksesnya kampanye visit Indonesia menjadikan rakyat semakin bangga dan mencintai Indonesia serta meningkatkan jumlah kunjungan oleh turis di berbagai tempat wisata
Mudahnya akses bagi daerah atau cagar budaya tertentu untuk meminta bantuan dalam rangka pelestarian dan pengembangan cagar budaya
4. Wawasan Nusantara dalam Bidang Pertahanan dan Keamanan

Bidang pertahanan dan keamanan merupakan suatu bidang yang dimiliki oleh suatu negara untuk menyelenggarakan dan mempertahankan kedaulatannya. Ketika terjadi pengaturan atau pelaksanaan yang kurang tepat terhadap bidang ini, bukan tidak mungkin jika terjadi agresi atau penyerangan dari negara lain atau malah terjadi pemberontakan oleh rakyat di suatu daerah yang menginginkan kemerdekaannya sendiri. Di bawah ini merupakan contoh keberhasilan pelaksanaan asas wawasan nusantara dalam bidang pertahanan dan keamanan:

Diberikannya kesempatan terbuka bagi segenap rakyat Indonesia dalam kegiatan pembangunan bidang pertahanan dan keamanan dengan diterimanya anak-anak bangsa di akademi kepolisian atau akademi militer
Diadakannya sistem keamanan lingkungan (siskamling) sebagai salah satu bentuk upaya aktif rakyat untuk menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan sekitar
Dibangunnya rasa persatuan dan kesatuan sehingga ancaman bagi satu daerah juga menjadi ancaman bagi daerah lainnya di Indonesia.
Penguatan sumber daya manusia di TNI dan Polri yang profesional serta tersedianya sarana prasarana yang memadai untuk kegiatan pengamanan di tiap wilayah Indonesia.
https://www.google.com/amp/s/guruppkn.com/contoh-keberhasilan-pelaksanaan-asas-wawasan-nusantara/amp#ampshare=https://guruppkn.com/contoh-keberhasilan-pelaksanaan-asas-wawasan-nusantara

LANDASAN WAWASAN NUSANTARA
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi II,1994) wawasan berasal dari kata dasar mawas atau mewawas, yang berarti meneliti; meninjau; memandang; mengamati. Sedangkan wawasan adalah hasil mewawas; tinjauan; pandangan. Sedangkan nusantara, masih menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi II,1994), adalah sebutan (nama) bagi seluruh wilayah kepulauan Indonesia . Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dalam pelaksanannya, wawasan nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional . Dengan kata lain, wawasan nusantara merupakan cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri sendiri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara, untuk mencapai tujuan nasional .

Landasan wawasan nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari stratifiskasinya sebagai berikut:
Landasan Idiil
Pancasila sebagai faslafah ideologi bangsa dan dasar negara. Berkedudukan sebagai landasan idiil darpada wawasan nusantara. Karena pada hakikatnya wawasan nusantara merupakan perwujudan dari pancasila. Pancasila merupakan kesatuan yang bulat dan utuh serta mengandung paham keseimbangan, keselarasan, dan keseimbangan. Maka wawasan nusantara mengarah kepada terwujudnya kesatuan dan keserasian dalam bidang-bidang politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.
Landasan Konstitusional
UUD 1945 yang merupakan landasan konstitusi dasar negara, yang menjadi pedoman pokok dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik (Pasal 1 UUD 1945) yang kekuasaan tertingginya ada pada rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR.
Landasan Visional.
Landasan visional atau tujuan nasional wawasan nusantara sebagai wawasan nasional bangsa indonesia merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat dengan tujuan agar tidak terjadi penyesalan dan penyimpangan dalam rangka mencapai dan mewujudkan cita-cita dan dan tujuan nasional yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat yaitu :

Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
Memajukan kesejahteraan umum
Mencerdaskan kehidupan bangsa
Ikut melaksanakan ketertiban dunia
Landasan Konsepsional
Ketahanan nasional, yaitu merupakan kondisi dinamis yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kemampuan sebagai konsepsi nasional, berkedudukan sebagai landasan konsepsional. Dalam upaya mencapai cita-cita dan tujuan nasionalnya, bangsa Indonesia mengahadapi berbagai ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (HTAG). Agar dapat mengatasinya, bangsa indonesia harus memiliki kemampuan, keuletan, dan daya tahan yang dinamakan ketahanan nasional.
Landasan Operasional.
GBHN adalah sebagi landasan wawasan operasional dalam wawasan nusantara, yang dikukuhkan MPR dalam ketetapan Nomor : IV/MPR/1973 pada tanggal 22 Maret 1973.
https://www.google.com/amp/s/fachrimuhammadabror.wordpress.com/2017/08/02/landasan-dasar-serta-hakekat-terhadap-wawasan-nusantara/amp/#ampshare=https://fachrimuhammadabror.wordpress.com/2017/08/02/landasan-dasar-serta-hakekat-terhadap-wawasan-nusantara/
TANTANGAN IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA
1.    Pemberdayaan Masyarakat
a.  John Naisbit. Dalam bukunya Global paradox, ia menulis "To be a global powers, the company must give more role to th smallest part."Pada intinya, Global Paradok membeikan pesan bahwa negara harus dapat memberikan peranan sebesar-besarnya kepada rakyanya. Pemberdayaan masyarakat-dalam arti memberikan peran alam bentuk aktivitas dan partisipasi masyarakat untuk mencapai tujuan nasional-hanya dapat dilakanakan oleh negara-negara yang sudah maju yang menjalankan Buttom up Planning Sedangkan negara-negara berkembang, seperti Negara Kesatuan Republik Indonesia, masih melaksanakan program Top Down Planning karena keterbatasan kualitas SDM. Karena itu, NKRI memerlukan landasan operasional berupa GBHN (garis-garis Haluan Negara).
b.  Kondisi Nasional. Pembangunan Nasional secara menyeluruh belum merata, sehingga masih ada beberapa daerah yang tertinggal pembangunan sehingga menimbulkan keterbelakangan aspek kehidupannya. Kondisi tersebut menimbulkan kemiskinan dan kesenjangan sosial di masyarakat. Apabila kondisi ini berlarut-larut, melalui isu global yang mencakup demokratisasi, HAM (hak asasi manusia), dan lingkungan hidup. Strategi baru yang di tegaskan oleh Lester Thurow pada dasarnya telah tertuang dalam nilai-nilai falsafah bangsa Indonesia, yaitu Pancasila yang mengamanatkan kehidupan yang serasi,selaras, dan seimbang antara individu, masyarakat, bangsa, serta semesta dan penciptanya.
     Dan uraian di atas taampak bahwa kapitalisme yang semula dipratekkan untuk keuntungan diri sendiri kemudian berkembang menjadi strategi baru guna mempertahankan paham kapitalisme di era globalisasi dengan menekan negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, melalui isu global. Hal ini sangat perlu diwaspadai karena merupakan tantangan bagi Wawasan Nusantara.
2. Kesadaran Warga Negara

a.     Pandangan Bangsa Indonesia tentang Hak dan Kewajiban. Bangsa Indonesia melihat hak tidak terlepas dari kewajiban. Manusia Indonesia, baik sebagai warga negara maupun sebagai warga masyarakat, mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama. Hak dan kewajiban dapat di bedakan namun tidak dapat di pisahkan karena merupakan satu kesatuan. Tiap hak mengandung kewajiban dan demikian pula sebaliknya. Kedua-duanya merupakan dua sisi dari satu mata uang yang sama. Negara kepulauan Indonesia yang menganut paham Negara Kesatuan menempatkan kewajiban di muka. Kepentingan umum masyarakat, bangsa, dan negara harus lebih di utamakan daripada kepentingan pribadi atau golongan.
b.     Kesadaran Bela negara. Pada waktu merebut dan mempertahankan kemerdekaan, Indonesia menunjukan kesadaran bela negara yang opyimal, dimana seluruh rakyat bersatu paduberjuang tanpa mengenal perbedaan, pamrih dan sikap menyerah yang timbul dari jiwa heroisme dan patriotisme karena perasaan senasib sepenanggungan dan setia kawan dalam perjuangan fisik mengusir penjajah. Dalam mengisi kemerdekaan, perjuangan yang dihadapi adalah khususnya dalam memeangi keterbelakangan, kemiskinan, kesenjangan sosial, korupsi, kolusi dan nepotisme, dan dalam mengusai IPTEK, meningkatkan kualitas SDM, serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Di dalam perjuangan non fisik, kesadaran bela negara mengalami penurunan fisik. Hal ini tampak dari kurangnya rasa prsatuan dan kesatuan bangsa dan adanya beberapa daerah yang ingin memisahkan diri dari NKRI sehingga mengarah ke disintegrasi bangsa.
Dari uraian di atas mengenai pandangan bangsa Indonesia tentang hak dan kewajiban serta kesadaran bela negara yang di kaitkan dengan kesadaran warga negara secara utuh, tampak kesadaran di dalam persatuan dan kesatuan mengalami penurunan. Anak-anak bangsa belum sepenuhnya sadar bahwa, sebagai warga negara, mereka harus selalu megutamakan kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi atau golongan. Kondisi ini merupakan tantangan bagi Wawasan Nusantara.
Unsur Wawasan Nusantara
Ada beragam unsur wawasan nusantara dan beberapa diantaranya adalah:
1. Ekonomi kepulauan
Namun demikian, untuk memenuhi sasaran pemerintah sebesar 7 persen per tahun pada tahun 2030, ekonomi harus tumbuh lebih cepat. Dengan adanya tren saat ini, McKinsey Global Institute memperkirakan bahwa Indonesia harus meningkatkan pertumbuhan produktivitas menjadi 4,6 persen setahun 60 persen lebih tinggi daripada selama dekade terakhir. Di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang ketidaksetaraan, negara juga harus memastikan bahwa pertumbuhan bersifat inklusif dan mengelola ketegangan bahwa kelas konsumen yang berkembang pesat akan menempatkan pada infrastruktur dan sumber daya.

Tentu saja, Indonesia harus mengatasi masalah-masalah terkenal seperti birokrasi dan korupsi yang berlebihan, akses terhadap modal, dan kemacetan infrastruktur. Tetapi di samping itu harus mengatasi kesenjangan keterampilan yang akan datang; negara tersebut dapat, misalnya, mengembangkan pasar pendidikan swasta yang mungkin melipat empat, menjadi $ 40 miliar, pada tahun 2030. Jika pada saat yang sama Indonesia mengambil tindakan di tiga sektor utama di bawah ini, itu dapat menciptakan peluang bisnis sektor swasta senilai $ 1,8 triliun pada 2030.
2. Contur atau Wadah
Ini merupakan unsur wawasan nusantara yang berisikan beragam dari keanekaragaman kekayaan serta banyaknya populasi penduduk di Indonesia. Bahkan di Indonesia sendiri sangata banyak jenis dari organisasi kenegaraaan yang merupakan sebuah wadah yang digunakan sebagai bentuk perwujudan insfrastruktur politik.
3. Isi
Ini merupakan bagian dari aspirasi rakyat indnesia yang selalu emnenmpati bagian tertentu dan kian berkembang hingga mewujudkan adanya oersatuan dan kesatuan diantara rakyat di wilayah Indonesia seperti peran pancasila dalam pendidikan.

4. Conduct atau Tata Laku
Ini adalah hasil akhir dari wadah dan gabungan isi dan akan menghasilkan sebuah pola aktif berupa tatanan tingkah laku yang mencerminkan perbuatan serta tindakan bangsa Indonesia tersebut seperti faktor yang mendorong pancasila sebagai ideologi.
5. Layanan konsumen
Indonesia menghadapi berbagai tantangan untuk pertumbuhan produktivitas – termasuk regulasi yang rumit dari layanan keuangan, infrastruktur transportasi yang buruk, dan hambatan masuk untuk pemain ritel baru dan batas ekspansi untuk yang sudah ada. Jika Indonesia mengatasi masalah ini, belanja konsumen bisa naik sebesar 7,7 persen setahun, menjadi $ 1,1 triliun, pada 2030.
6. Pertanian dan perikanan
Indonesia perlu meningkatkan produktivitas per petani sebesar 60 persen hanya untuk memenuhi permintaan domestik. Jika negara dapat meningkatkan hasil panen, mengurangi limbah pascapanen, dan beralih ke tanaman bernilai lebih tinggi, itu bisa menjadi pengekspor produk pertanian, memasok lebih dari 130 juta ton ke pasar internasional. Pendapatan dari sektor-sektor ini, bersama dengan pendapatan hulu dan hilir terkait, dapat meningkat sebesar 6 persen per tahun, menjadi $ 450 miliar, pada tahun 2030.

8.     Energi
Permintaan tidak hanya untuk energi tetapi juga untuk sumber daya utama lainnya, seperti bahan dan air, kemungkinan akan meningkat dengan cepat hingga 2030. Indonesia dapat memenuhi hingga 20 persen dari kebutuhan energinya dengan beralih ke sumber tidak konvensional, seperti metana batu bara, biofuel generasi berikutnya, tenaga panas bumi, dan biomassa. Pendekatan ini juga dapat membantu meningkatkan produktivitas sumber daya  misalnya, meningkatkan efisiensi energi negara dapat mengurangi permintaan energi sebanyak 15 persen.





























BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Wawasan nusantara adalah pandangan bagi kita khususnya bagi bangsa indonesia untuk menjadi bangsa yang satu dan utuh dalam satu kesatuan Republik Indonesia untuk mencapai tujuan nasional yang tercantum pada pembukaan UUD 1945.

Saran
            Seharusnya bagi kita generasi penerus bangsa harus mengetahui, mempelajari, dan mengimplementasikan wawasan nusantara dalam lingkungan dan kehidupan kita seperti  berjaga di desa setiap malam (ronda malam) secara bergilir sehingga akan terciptanya suatu wilayah yang utuh. Menampilkan salah satu budaya kita dalam pameran atau festival seni nasional maupun internasional ataupun acara dan kegiatan lainnya agar bangsa lain mengetahui sebagian budaya kita dan diakui keberadaanya sebagai bagian dari budaya kita. Dengan adanya penampilan tersebut diharapkan tidak ada pengklaiman budaya kita oleh bangsa lain sehingga budaya indonesia tetap utuh.






















REFERENSI



Tugas 4 - Delima / 21317514